BARRU, ACTANEWS.CO.ID – Bakal Calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Ashar Arsyad, melakukan kunjungan ke kediaman Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso, Anregurutta Prof Dr H Farid Wajdi di Mangkoso, Kabupaten Barru, Sulsel, Rabu (11/92024).
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Azhar Arsyad untuk memohon doa restu dan mempererat hubungan dengan Ulama dan tokoh masyarakat.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan tersebut, Azhar Arsyad menyampaikan visi dan misinya untuk memajukan Sulawesi Selatan, termasuk program-program yang akan mendukung pengembangan pendidikan pesantren dan kesejahteraan masyarakat.
“Saya ini santri, lahir dari keluarga besar Darud Da’wah wal Irsyad, sehingga Pesantren DDI Mangkoso sudah seperti rumah sendiri” ungkap mantan Sekjen PB DDI tersebut di sela-sela kunjungannya.
Azhar menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan ulama dalam membangun daerah, mengingat posisi penting DDI Mangkoso sebagai salah satu pesantren tertua dan terbesar di Sulawesi Selatan.
Anregurutta Prof. Farid Wajdi memberikan sambutan hangat dan menekankan pentingnya pemimpin yang memiliki komitmen tinggi terhadap persoalan keumatan.
Ulama kharismatik Sulsel itu berpesan agar senantiasa berpegang pada ajaran Islam moderat ahlu sunnah wal jamaah dan nilai-nilai tradisi kepesantrenan.
Sebelumnya, Azhar juga menyempatkan menziarahi makam Pendiri Pondok Pesantren DDI Mangkoso Allahyarham Anregurutta Abdurrahman Ambo Dalle di kawasan Masjid Besar Ad Da’wah Mangkoso. (RA)
Leave a Reply
Cancel ReplyBerita Populer
VOTE UNTUK KAMI
Apakah anda menyukai actanews ???
Berita Baru
Dapatkan Berita Terbaru
Berlangganan buletin kami untuk mendapatkan berita terkini dan pembaruan eksklusif.
Kategori Teratas
-
Kota Palopo
31
-
SULSEL
23
-
Luwu
17
-
Daerah
13
Komentar Terbaru
-
by Anonymous
Dari cara tulis artikel ini aja udah nyudutin org puskesmasnya, seakan-akan nakes puskesmas yg kerjanya ngga becus. Jelas-jelas dari penjelasan si mbak di atas nakesnya udah sesuai SOP. Kalo mau nulis, tambahin lah kritik pemerintah 1 puskes megang banyak desa, fasilitas sarpras ngga memadai. Selain itu, kalau masih ada keluarga pasien nolak rujuk tapi ngga mau ttd informed consent, artinya BPJS pun kurang terkait edukasi ke pemegang premi tentang alur rujukan plus hak & kewajiban sebagai pasien. Artikel ini bagus karena menaikan isu vital ketimpangan layanan kesehatan di perifer, namun sayangnya menitikberatkan permasalahan bukan ke akarnya. Semangat nomor satu, Puskesmas Rampi. I stand with you guys. Salam dari UK
-
by ADMIN ACTANEWS
Terima kasih atas tanggapan yang telah disampaikan. Kami menghargai pengakuan atas kritik yang kami berikan dan mohon maaf jika ada ketidaknyamanan. Kami memahami bahwa tim medis menghadapi banyak tantangan dan kami menghormati upaya yang telah dilakukan. Namun, harapan kami adalah agar pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan lebih lanjut, terutama dalam hal respons terhadap kebutuhan masyarakat. Kami juga setuju bahwa pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan lokal sangat penting. Dengan kolaborasi yang baik antara puskesmas dan masyarakat, kami yakin pelayanan kesehatan di Kecamatan Rampi dapat diperbaiki. Mari kita terus berdialog demi kebaikan bersama.
-
by ADMIN ACTANEWS
Terima kasih atas informasi yang telah disampaikan. Saya sangat menghargai kepedulian kalian terhadap masalah ini. Pelayanan kesehatan yang baik adalah hak semua masyarakat, dan situasi ini jelas perlu perhatian serius. Mari kita dorong pihak berwenang untuk segera melakukan evaluasi dan memperbaiki sistem agar kejadian serupa tidak terulang. Suara masyarakat sangat penting dalam menciptakan perubahan.