LUTRA, ACTANEWS.CO.ID– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Luwu Utara menggelar Cafe Demokrasi di Soft Coffee Masamba pada Sabtu (23/11/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh tiga komunitas lokal, yakni Komunitas Persatuan Bulu Tangkis Luwu Utara, Afiasi, dan Pelita.
Acara ini bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas dan mendalam mengenai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Komisioner KPU Luwu Utara, Mahlisa, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi sarana penting untuk mensosialisasikan proses pemilihan kepada masyarakat luas.
"Tujuan utama dari Cafe Demokrasi ini adalah untuk menyampaikan informasi yang tepat mengenai Pilkada 2024 kepada masyarakat. Kami berharap, melalui peserta yang hadir dari berbagai komunitas, informasi ini bisa tersebar luas dan peserta bisa menjadi agen informasi yang menyampaikan pesan-pesan penting kepada masyarakat,” ujar Mahlisa.
Lebih lanjut, Mahlisa mengimbau agar semua warga yang memiliki hak pilih untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 27 November 2024 dan menggunakan hak suaranya. "Kami berharap semua masyarakat yang sudah terdaftar sebagai pemilih dapat datang ke TPS dan memberikan suara pada Pilkada mendatang. Ini adalah bagian dari partisipasi aktif dalam menentukan pemimpin daerah,” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam Pilkada Luwu Utara 2024 semakin meningkat, serta proses demokrasi dapat berjalan dengan lancar dan sukses. (RA)
Leave a Reply
Cancel ReplyBerita Terkait
Berita Populer
VOTE UNTUK KAMI
Apakah anda menyukai actanews ???
Berita Baru
Dapatkan Berita Terbaru
Berlangganan buletin kami untuk mendapatkan berita terkini dan pembaruan eksklusif.
Kategori Teratas
-
Kota Palopo
34
-
SULSEL
23
-
Luwu
18
-
Daerah
13
Komentar Terbaru
-
by Anonymous
Dari cara tulis artikel ini aja udah nyudutin org puskesmasnya, seakan-akan nakes puskesmas yg kerjanya ngga becus. Jelas-jelas dari penjelasan si mbak di atas nakesnya udah sesuai SOP. Kalo mau nulis, tambahin lah kritik pemerintah 1 puskes megang banyak desa, fasilitas sarpras ngga memadai. Selain itu, kalau masih ada keluarga pasien nolak rujuk tapi ngga mau ttd informed consent, artinya BPJS pun kurang terkait edukasi ke pemegang premi tentang alur rujukan plus hak & kewajiban sebagai pasien. Artikel ini bagus karena menaikan isu vital ketimpangan layanan kesehatan di perifer, namun sayangnya menitikberatkan permasalahan bukan ke akarnya. Semangat nomor satu, Puskesmas Rampi. I stand with you guys. Salam dari UK
-
by ADMIN ACTANEWS
Terima kasih atas tanggapan yang telah disampaikan. Kami menghargai pengakuan atas kritik yang kami berikan dan mohon maaf jika ada ketidaknyamanan. Kami memahami bahwa tim medis menghadapi banyak tantangan dan kami menghormati upaya yang telah dilakukan. Namun, harapan kami adalah agar pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan lebih lanjut, terutama dalam hal respons terhadap kebutuhan masyarakat. Kami juga setuju bahwa pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan lokal sangat penting. Dengan kolaborasi yang baik antara puskesmas dan masyarakat, kami yakin pelayanan kesehatan di Kecamatan Rampi dapat diperbaiki. Mari kita terus berdialog demi kebaikan bersama.
-
by ADMIN ACTANEWS
Terima kasih atas informasi yang telah disampaikan. Saya sangat menghargai kepedulian kalian terhadap masalah ini. Pelayanan kesehatan yang baik adalah hak semua masyarakat, dan situasi ini jelas perlu perhatian serius. Mari kita dorong pihak berwenang untuk segera melakukan evaluasi dan memperbaiki sistem agar kejadian serupa tidak terulang. Suara masyarakat sangat penting dalam menciptakan perubahan.