GOWA, ACTANEWS.CO.ID – Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Sulawesi Selatan menggelar workshop sosialisasi bagi pemilih pemula untuk melawan hoaks dan ujaran kebencian dalam Pilkada Serentak Tanggal 27 nanti.
Acara yang berlangsung di Gedung Aswaja Center PCNU Kabupaten Gowa, Minggu (24/11/2024), dihadiri oleh jajaran pengurus pimpinan wilayah GP Ansor Sulsel serta puluhan siswa SMA/SMK dari berbagai sekolah di Kabupaten Gowa.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pemilih pemula, khususnya kalangan pelajar, agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak benar atau provokatif menjelang Pilkada.
Narasumber yang dihadirkan adalah Suardi Mansing, Komisioner KPU Kabupaten Gowa, dan Sahril Bukhori, seorang akademisi dan pemerhati konseling. Dengan mengusung tema "Pilih Pemimpin Daerahmu, Tanpa Hoax dan Hate Speech", giat ini disambut antusias oleh para peserta.
Dalam paparannya, Suardi Mansing memberikan pemahaman mengenai pentingnya memilih berdasarkan informasi yang akurat dan kredibel.
Sementara itu, Sahril Bukhori menekankan pentingnya literasi digital agar para peserta mampu membedakan mana informasi yang benar dan mana yang hoaks.
Diskusi ini dipandu oleh Fachrur Razy Akademisi dan juga seorang kader senior GP Ansor.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, para peserta dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya dengan menyebarkan informasi yang benar dan mengajak teman-temannya untuk berpartisipasi dalam Pilkada dengan cerdas,” ujar Ketua PW GP Ansor Sulsel H. Rusdi Idrus
Workshop ini mendapat apresiasi positif dari peserta. Salah seorang siswa SMKN 2 Somba Opu Alya Ardin, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang cara menangkal hoaks dan ujaran kebencian.
“Saya jadi lebih kritis dalam membaca informasi di media sosial,” ujarnya. (RA)
Leave a Reply
Cancel ReplyBerita Populer
VOTE UNTUK KAMI
Apakah anda menyukai actanews ???
Berita Baru
Dapatkan Berita Terbaru
Berlangganan buletin kami untuk mendapatkan berita terkini dan pembaruan eksklusif.
Kategori Teratas
-
Kota Palopo
34
-
SULSEL
23
-
Luwu
18
-
Daerah
13
Komentar Terbaru
-
by Anonymous
Dari cara tulis artikel ini aja udah nyudutin org puskesmasnya, seakan-akan nakes puskesmas yg kerjanya ngga becus. Jelas-jelas dari penjelasan si mbak di atas nakesnya udah sesuai SOP. Kalo mau nulis, tambahin lah kritik pemerintah 1 puskes megang banyak desa, fasilitas sarpras ngga memadai. Selain itu, kalau masih ada keluarga pasien nolak rujuk tapi ngga mau ttd informed consent, artinya BPJS pun kurang terkait edukasi ke pemegang premi tentang alur rujukan plus hak & kewajiban sebagai pasien. Artikel ini bagus karena menaikan isu vital ketimpangan layanan kesehatan di perifer, namun sayangnya menitikberatkan permasalahan bukan ke akarnya. Semangat nomor satu, Puskesmas Rampi. I stand with you guys. Salam dari UK
-
by ADMIN ACTANEWS
Terima kasih atas tanggapan yang telah disampaikan. Kami menghargai pengakuan atas kritik yang kami berikan dan mohon maaf jika ada ketidaknyamanan. Kami memahami bahwa tim medis menghadapi banyak tantangan dan kami menghormati upaya yang telah dilakukan. Namun, harapan kami adalah agar pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan lebih lanjut, terutama dalam hal respons terhadap kebutuhan masyarakat. Kami juga setuju bahwa pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan lokal sangat penting. Dengan kolaborasi yang baik antara puskesmas dan masyarakat, kami yakin pelayanan kesehatan di Kecamatan Rampi dapat diperbaiki. Mari kita terus berdialog demi kebaikan bersama.
-
by ADMIN ACTANEWS
Terima kasih atas informasi yang telah disampaikan. Saya sangat menghargai kepedulian kalian terhadap masalah ini. Pelayanan kesehatan yang baik adalah hak semua masyarakat, dan situasi ini jelas perlu perhatian serius. Mari kita dorong pihak berwenang untuk segera melakukan evaluasi dan memperbaiki sistem agar kejadian serupa tidak terulang. Suara masyarakat sangat penting dalam menciptakan perubahan.