GOWA, ACTANEWS.CO.ID - SMKN 2 Gowa berhasil menyelenggarakan pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) untuk periode 2024/2025.
Kegiatan ini berlangsung lancar dan diikuti dengan antusias oleh seluruh siswa dan guru, Pemilihan dilakukan di lapangan upacara sekolah melalui sistem pemungutan suara one man one vote, yang menjamin proses pemungutan suara lebih efisien dan transparan, Rabu (30/10/2024).
Tahun ini, terdapat empat calon ketua OSIS yang bersaing ketat:
1. Nurul Ramadani Kelas XI TKJ A (Eskul Pramuka)
2. Nurul Annisa Paharuddin Kelas XI Busana B ( Eskul PMR)
3. Tika Sucianti Kelas XI kuliner A (Eskul PMR)
4. Muh. Wasiah Al karosy Kelas XI TKJ B (Eskul Pandu Digital)
Seluruh kandidat telah melewati proses kampanye dan debat terbuka di hadapan siswa dan guru. Mereka memaparkan visi dan misi masing-masing dengan tujuan membawa perubahan positif bagi SMKN 2 Gowa, seperti meningkatkan kreativitas, solidaritas, dan kepedulian lingkungan di lingkungan sekolah papar Pembina OSIS SMKN 2 Gowa Ibu Sri Dewi, S.Pd
Wakasis SMKN 2 Gowa, Bapak Sangkala, S.Pd., M.Pd., mengapresiasi pelaksanaan pemilihan ini sebagai bentuk pembelajaran demokrasi.
“Kami sangat bangga dan terharu dengan partisipasi dan semangat serta antusias siswa dalam mengikuti proses pemilihan ini. Harapannya, ketua OSIS terpilih dapat menjalankan amanah dengan baik dan menjadi teladan bagi teman-temannya,” ujarnya.
Setelah penghitungan suara, diumumkan bahwa Nurul Annisa Paharuddin terpilih sebagai Ketua OSIS baru dengan suara terbanyak, mengungguli tiga kandidat lainnya.
Nurul Annisa Paharuddin menyampaikan rasa syukur dan komitmennya untuk bekerja keras bersama seluruh pengurus OSIS.
“Terima kasih atas kepercayaan ini. Saya akan berusaha menjalankan program-program yang sudah direncanakan dan mengajak semua siswa untuk berkontribusi demi kemajuan sekolah,” ujarnya.
Dengan terpilihnya ketua OSIS baru, SMKN 2 Gowa berharap berbagai program kreatif dan inovatif dapat semakin berkembang serta meningkatkan prestasi sekolah. (RA)
Leave a Reply
Cancel ReplyBerita Populer
VOTE UNTUK KAMI
Apakah anda menyukai actanews ???
Berita Baru
Dapatkan Berita Terbaru
Berlangganan buletin kami untuk mendapatkan berita terkini dan pembaruan eksklusif.
Kategori Teratas
-
Kota Palopo
31
-
SULSEL
23
-
Luwu
17
-
Daerah
13
Komentar Terbaru
-
by Anonymous
Dari cara tulis artikel ini aja udah nyudutin org puskesmasnya, seakan-akan nakes puskesmas yg kerjanya ngga becus. Jelas-jelas dari penjelasan si mbak di atas nakesnya udah sesuai SOP. Kalo mau nulis, tambahin lah kritik pemerintah 1 puskes megang banyak desa, fasilitas sarpras ngga memadai. Selain itu, kalau masih ada keluarga pasien nolak rujuk tapi ngga mau ttd informed consent, artinya BPJS pun kurang terkait edukasi ke pemegang premi tentang alur rujukan plus hak & kewajiban sebagai pasien. Artikel ini bagus karena menaikan isu vital ketimpangan layanan kesehatan di perifer, namun sayangnya menitikberatkan permasalahan bukan ke akarnya. Semangat nomor satu, Puskesmas Rampi. I stand with you guys. Salam dari UK
-
by ADMIN ACTANEWS
Terima kasih atas tanggapan yang telah disampaikan. Kami menghargai pengakuan atas kritik yang kami berikan dan mohon maaf jika ada ketidaknyamanan. Kami memahami bahwa tim medis menghadapi banyak tantangan dan kami menghormati upaya yang telah dilakukan. Namun, harapan kami adalah agar pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan lebih lanjut, terutama dalam hal respons terhadap kebutuhan masyarakat. Kami juga setuju bahwa pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan lokal sangat penting. Dengan kolaborasi yang baik antara puskesmas dan masyarakat, kami yakin pelayanan kesehatan di Kecamatan Rampi dapat diperbaiki. Mari kita terus berdialog demi kebaikan bersama.
-
by ADMIN ACTANEWS
Terima kasih atas informasi yang telah disampaikan. Saya sangat menghargai kepedulian kalian terhadap masalah ini. Pelayanan kesehatan yang baik adalah hak semua masyarakat, dan situasi ini jelas perlu perhatian serius. Mari kita dorong pihak berwenang untuk segera melakukan evaluasi dan memperbaiki sistem agar kejadian serupa tidak terulang. Suara masyarakat sangat penting dalam menciptakan perubahan.