ACTANEWS.CO.ID - Opini : Kisah Livya dan keluarganya yang berhadapan dengan perusahaan tambang PT. Masmindo Dwi Area, serta aparat TNI, Polri, dan Brimob, mencerminkan konflik yang sering terjadi di daerah yang memiliki sumber daya alam berharga, di mana kepentingan perusahaan sering kali berbenturan dengan hak masyarakat lokal.
Pertama, perlu dipahami bahwa tanah dan hasil perkebunan cengkeh yang telah dirawat oleh keluarga Livya selama 10 tahun adalah sumber penghidupan utama mereka. Ini bukan sekadar lahan, tetapi bagian penting dari kehidupan dan mata pencaharian yang mereka jaga untuk masa depan. Ketika perusahaan merusak tanaman cengkeh mereka dalam sekejap tanpa memperhitungkan kerugian emosional dan materiil yang dialami keluarga tersebut, hal ini jelas menunjukkan ketidakadilan.
Walaupun perusahaan mengklaim bahwa mereka telah menyiapkan dana kompensasi, ini bukanlah solusi yang adil jika tidak melibatkan dialog langsung dan menghormati hak serta kehendak warga. Kompensasi finansial mungkin dianggap oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab mereka, tetapi uang tidak dapat menggantikan nilai emosional, budaya, dan keberlanjutan hidup yang ada di balik tanah tersebut. Banyak warga, seperti keluarga Livya, tidak semata-mata memperjuangkan uang, tetapi hak mereka untuk mempertahankan tanah yang mereka warisi dan kelola.
Ketidakpedulian dari aparat penegak hukum dan pemerintah juga menambah dimensi ketidakadilan dalam situasi ini. Seharusnya, aparat menjadi penjaga keadilan dan memastikan bahwa hak-hak warga dilindungi, bukan malah menjadi alat yang mendukung kepentingan korporasi. Kasus ini menunjukkan bagaimana sering kali negara tampak memihak kepada kepentingan ekonomi besar, ketimbang membela warga lokal yang menjadi korban eksploitasi.
Pada akhirnya, perjuangan keluarga Livya bukan hanya soal tanah dan cengkeh. Ini adalah perjuangan yang lebih luas tentang hak-hak petani kecil melawan korporasi besar, dan pentingnya negara memainkan peran dalam melindungi warganya, bukan hanya mengejar keuntungan ekonomi. Kisah mereka mengingatkan kita akan pentingnya memperjuangkan keadilan, terutama bagi kelompok-kelompok yang rentan dan sering kali diabaikan oleh sistem yang lebih besar. (AS)
Leave a Reply
Cancel ReplyBerita Terkait
Berita Populer
VOTE UNTUK KAMI
Apakah anda menyukai actanews ???
Berita Baru
Dapatkan Berita Terbaru
Berlangganan buletin kami untuk mendapatkan berita terkini dan pembaruan eksklusif.
Kategori Teratas
-
Kota Palopo
31
-
SULSEL
23
-
Luwu
17
-
Daerah
13
Komentar Terbaru
-
by Anonymous
Dari cara tulis artikel ini aja udah nyudutin org puskesmasnya, seakan-akan nakes puskesmas yg kerjanya ngga becus. Jelas-jelas dari penjelasan si mbak di atas nakesnya udah sesuai SOP. Kalo mau nulis, tambahin lah kritik pemerintah 1 puskes megang banyak desa, fasilitas sarpras ngga memadai. Selain itu, kalau masih ada keluarga pasien nolak rujuk tapi ngga mau ttd informed consent, artinya BPJS pun kurang terkait edukasi ke pemegang premi tentang alur rujukan plus hak & kewajiban sebagai pasien. Artikel ini bagus karena menaikan isu vital ketimpangan layanan kesehatan di perifer, namun sayangnya menitikberatkan permasalahan bukan ke akarnya. Semangat nomor satu, Puskesmas Rampi. I stand with you guys. Salam dari UK
-
by ADMIN ACTANEWS
Terima kasih atas tanggapan yang telah disampaikan. Kami menghargai pengakuan atas kritik yang kami berikan dan mohon maaf jika ada ketidaknyamanan. Kami memahami bahwa tim medis menghadapi banyak tantangan dan kami menghormati upaya yang telah dilakukan. Namun, harapan kami adalah agar pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan lebih lanjut, terutama dalam hal respons terhadap kebutuhan masyarakat. Kami juga setuju bahwa pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan lokal sangat penting. Dengan kolaborasi yang baik antara puskesmas dan masyarakat, kami yakin pelayanan kesehatan di Kecamatan Rampi dapat diperbaiki. Mari kita terus berdialog demi kebaikan bersama.
-
by ADMIN ACTANEWS
Terima kasih atas informasi yang telah disampaikan. Saya sangat menghargai kepedulian kalian terhadap masalah ini. Pelayanan kesehatan yang baik adalah hak semua masyarakat, dan situasi ini jelas perlu perhatian serius. Mari kita dorong pihak berwenang untuk segera melakukan evaluasi dan memperbaiki sistem agar kejadian serupa tidak terulang. Suara masyarakat sangat penting dalam menciptakan perubahan.