Urgensi Bimbingan Konseling Islam Oleh: Taufik Hidayat

Urgensi Bimbingan Konseling Islam Oleh: Taufik Hidayat

ACTANEWS.CO.ID, - OPINI, Bimbingan adalah terjemahan dari “Guidance” dan konseling merupakan serapan dari kata “counseling” yang memiliki Makna secara luas dengan bermakna mengarahkan, memandu, mengelola, menyampaikan, mendorong, membantu mewujudkan, memberi bersungguh-sungguh, pemberi pertimbangan dan bersikap demokratis. Ketika dirangkai dalam satu kalimat konsep bimbingan ialah usaha secara demokratis dan bersungguh-sungguh untuk memberikan bantuan, arahan dan pertimbangan dalam mewujudkan apa yang menjadi harapannya.

Sementara konseling adalah bersama atau bicara bersama yang mencakup proses, hubungan, nasehat, professional klien.sehingga ketika dirangkai dalam satu kalimat adalah sebuah proses interaksi yang dilakukan oleh pihak professional terhadap kliennya dalam memberikan nasehat untuk menyelesaikan permasalahannya.

Dalam praktek kehidupan sehari-hari bimbingan sering dikaitkan dengan konseling yang menjadi penggabungan kata bimbingan konseling atau bimbingan dan konseling. Karena keduanya memang memiliki makna yang sangat erat kaitannya dalam istilah pendidikan.satu kalangan berpendapat bahwa bimbingan dan konseling adalah satu kesatuan yang memiliki arti dan tujuan yang identik. Sehingga menggabungkan keduanya sudah cukup mewakili yang lain.

Sementara disisi lain berpendapat bimbingan dan konseling aadalah sebuah hal yang berbeda baik secara konsep dan praktek kerja dan teknis pelayanan. Bimbingan lebih identik dengan pendidikan dan pembelajaran sementara konseling lebih menekankan kepada psikoterapi kejiwaan, terhadap individu yang mengalami gangguan kejiwaan baik sadar maupun tidak sadar.

Dilain sisi dari kedua perdebatan diatas muncul pendapat baru mengatakan bahwa aktifitas/kegiatan dari layanan bimbingan inti dari kegiatan konseling, sehingga dalam konseling telah mewakili seluruh dalam layanan bimbingan.

Bimbingan Konseling Islam

Bimbingan konseling dan islam sangat erat kaitannya sebab dalam proses penyelesaian masalah yang dihadapi seorang individu adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh individu tersebut dalam menyelesaikan persoalan dirinya dengan berpedoman pada ajaran islam.

Bimbingan konseling islam adalah sebuah hal yang baru bagi kajian islam, dan hal ini menurut hasan asari dalam rasyidi mengomentari tentang pencantuman kata islam dalam nama-nama disiplin tersebut dapat dilihat sebagai indikasi masi perlu penegasan identitas keislaman, tentu saja tidak sulit sama sekali untuk melihat bahwa, misalnya, hukum islam, filsafat islam jauh lebih mapan dibandingkan komunikasi islam, ekonomi islam, pendidikan islam, dan konseling islam. Hal yang pasti bahwa ilmu tersebut masih dalam proses menjadi itu.

Sementara bimbingan konseling konvensional jauh lebih lama namun belum sepenuhnya tuntas apalagi bimbingan konseling islam yang baru muncul.

Kemunculan bimbingan konseling islam dalam keilmuan modern jelas bukan budaya laten dalam para pemikir muslim, melainkan adanya perasaan rishi terhadap bimbingan konseling konvensional yang cenderung pengkajiannya pada materialistik, dan mengesampingkan dimensi spiritual manusia. Pengkajian bimbingan konseling islam lebih menekankan invidu untuk pemahaman dirinya akan keberadaannya sebagai khalifah di muka bumi serta sebagai mahluk Allah yang menjalankan perintahnya

Bimbingan konseling bukanlah produk yang melulu berbenturan dengan bimbingan konseling islam, karena dibeberapa hal seperti psikologis yang menjadi dasar untuk memahami seorang dalam melakukan konsul. Dan bimbingan konseling islam dan bimbingan konseling umum memiliki kemiripan diantaranya seperti yang tergambar diatas yakni memberikan bantuan psikologis kepada konseli. Bimbingan konseling islam merupakan pemberian bantuan terhadap konseli dalam memecahkan masalah yang ia hadapi dengan landasan dasar dalam islami.

Optimalisasi bimbingan konseling islam dengan menggunakan ajaran-ajaran islam yang sedapat mungkin untuk menambah spritualitas dalam dirinya, sehingga manusia mendapatkan dorongan kuat dan mampu menyelesaikan permasalahan hidup serta mengarahkan hidup yang jalan secara proporsional dengan ketentuan dan petunjuk beragama.

Namun bimbingan konseling islam disini masih banyak hal yang harus dikerjakan sebab masih terdapat kelemahan terbesar dalam bimbingan konseling islam yaitu minimnya tokoh yang membahas terkait metodologi dalam mengkaji serta menyelesaikan masalah hidup yang semisal tidak terdapat dalam al-qur’an dan as-sunnah. Seperti yang disampaikan oleh syed Muhammad Nuquid Al-Attas dan Ismail Raji Al-faruqi menyampaikan bahwa bimbingan konseling islam harus berangkat dari islamisasi ilmu bukan sekedar adaptasi psikologi barat. Artinya bimbingan konseling islam harus memiliki perangkat teoritis sendiri dalam metodologi bimbingan konseling islam.

Ilmu bimbingan konseling islam bukan hanya sebatas penamaan belaka namun bimbingan konseling islam harus memiliki perangkat teoritis sendiri yang diadaptasi dalam petunjuk dan ketetapan beragama sehingga bimbingan konseling islam bisa menjadi kajian bukaan hanya untuk umat islam namun untuk semua manusia

Terjemahan 

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Telah jelas dalam ayat tersebut untuk manusia dilahirkan untuk manusia dalam hal ini untuk saling memahami dan saling menyuruh terhadap kebaikan. Olehnya itu dengan hadirnya bimbingan konseling islam, di satu sisi harus memperkuat kajiannya atas pengkajian secara konseptual yang bukan hanya secara normatif, dan disisi lain diarahkan untuk mengkaji dan memahami sesamanya sebagai manusia yang diciptakan dimuka bumi.

Oleh sebab itu sebagai hamba dan manusia yang diciptakan atas dasar mencari dan mengkaji kebaikan terhadap sesama maka dengan demikian harus terus memperkokoh keilmuan atas spesifikasi dibidang masing-masing yang diantaranya adalah bimbingan konseling islam. Yang harus terus dikembangkan dan membutuhkan perangkat teoritis yang spesifik pada ilmu keislaman.

Hakikat manusia dan konstruksi dasar kepribadiannya

Manusia dalam Al-Qur’an dengan istilah al-basyar, al- insan, al-nas dan bani adam mencerminkan karakteristik dan kesempurnaan penciptaan manusia, yang bukan hanya mencakupnya sebagai mahluk biologis dan psikologis akan tetapi juga sebagai mahluk religius, mahluk sosial, mahluk bermoral dan mahluk kultural yang semuanya cenderung mencerminkan kelebihan kelebihan dan keistimewaan manusia daripada mahluk-mahluk tuhan lainnya.

Walaupun demikian ada tiga penamaan manusia dalam Al-Qur’an dalam memahami manusia yaitu insan atau al-nas, basyar dan bani adam. Dari ketiga kata tersebut memiliki penekanan pengertian yang berbeda-beda. Penamaan manusia dengan kata al-basyar dinyatakan dalam Al-Qur’an sebanyak 36 kali dan terdapat dalam 26 surah. Secara etimologi al-basyar adalah kulit kepala, wajah atau tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya rambut. Penamaan itu menggambarkan manusia secara biologis. Kata insan merupakan gambaran manusia yang berarti jinak, harmonis dan tampak. Penggunaan kata insan dalam al-qur’an untuk menunjukkan manusia sebagai mahluk jasmani dan rohani. Sementara kata dzurriyah menurut ibnu mandzur manusia identik dengan pembawaan sejak lahr yang berkaitan dengan endogen orang tu, oleh karena itu manusia dalam kategori dzurriyah lebih menekankan pada tarikan darah dari orang tua.  

Dalam kategori itu manusia adalah mahluk yang mulia, bahkan lebih mulia daripada malaikat, maka setelah allah menciptakan manusia, allah memerintahkan semua malaikat untuk tunduk dan hormat sebagai bentuk untuk memuliakannya. “Maka ketika telah Aku sempurnakan ia dan Aku tiupkan ruh kepadanya, maka beri hormatlah kepadanya dengan bersujud” (QS. al-Hijr, 15: 29). Oleh karena itu islam memandang manusia sebagai mahluk yang paling sempurna dengan kelebihan yang ia berikan kepadanya. Islam juga memandang manusia sebagai mahluk yang memiliki keunikan dan karakteristik dan keistimewaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh mahluk lainnya dengan bentuk dan raga sebaik-baiknya, rupa yang seindah-indahnya, lalu dilengkapi dengan organ psikofisik yang istimewa seperti panca indera dan hati.

Oleh karena itu, manusia dengan keistimewaannya memiliki potensi untuk selalu melakukan hal-hal yang esensi dalam kehidupan sehari-hari. Maka potensi yang dimiliki manusia adalah fitrah (kemampuan) yang menunjukkan manusia membawa sifat dasar kebajikan dengan potensi iman (kepercayaan) terhadap keesaan Allah SWT (Tauhid). Sifat dasar atau fitrah yang terdiri dari potensi tauhid itu menjadi landasan semua kebajikan dalam perilaku manusia.

Hal itu, ketika ditelaah lebih dalam menunjukkan manusia pada fitrah dasariyah yang kadang jauh dari fakta realitasnya, sebab manusia secara dasariyah adalah kecenderungan manusia hidup dalam kelompok sosial yang terus menerus untuk melakukan sesuatu kebaikan terhadap sesama. Namun dalam pandangan ketika kita membaca pandangan Thomas Hobbes yang megibaratkan manusia sama dengan serigala yang cenderung dikuasai oleh ego individualnya untuk membunuh yang lain atau dalam kategori menguasai manusia yang lainnya. Fitrah manusia diatas masih terdapat dengan gambaran esensi dasarnya terdapat banyak kelemahan sebab manusia telah dibekali nafsu yang terspesifikasi atas 9 kategori nafsu yakni nafsu yang pertama adalah nafsu amarah nafsu yang cenderung berbuat buruk, yang kedua nafsu lawwamah nafsu yang menyesali perbuatannya atau taubat awal namun terkesan hanya romantis atau puas dengan penyesalan belaka, yang ketiga nafsu mulhamah adalah nafsu yang mulai bersih mampu membedakan antara haq dan batil, dan beberapa nafsu lain yang melakukan transformasi dalam diri manusia untuk terus kearah yang baik

Maka dengan gambaran perubahan nafsu dalam diri manusia perlu kiranya penulisan buku bimbingan konseling islam untuk memasukkan Sembilan kategori nafsu sebagai pelengkap referensi dalam mengkaji hal-hal yang terdapat dalam diri manusia. Sebab sifat pada diri manusia tidak selalu mengarahkan pada kebaikan namun juga sering mengarahkan untuk berbuat buruk ketika tidak dapat dikontrol dengan baik. Oleh sebab itu untuk penting kiranya untuk memasukkan Sembilan perubahan nafsu dalam diri manusia. (GG)

Leave a Reply

Cancel Reply

Your email address will not be published.

Ikuti kami

VOTE UNTUK KAMI

vote-image

Apakah anda menyukai actanews ???

99%
0%
0%

Kategori Teratas

Komentar Terbaru

  • user by Anonymous

    Dari cara tulis artikel ini aja udah nyudutin org puskesmasnya, seakan-akan nakes puskesmas yg kerjanya ngga becus. Jelas-jelas dari penjelasan si mbak di atas nakesnya udah sesuai SOP. Kalo mau nulis, tambahin lah kritik pemerintah 1 puskes megang banyak desa, fasilitas sarpras ngga memadai. Selain itu, kalau masih ada keluarga pasien nolak rujuk tapi ngga mau ttd informed consent, artinya BPJS pun kurang terkait edukasi ke pemegang premi tentang alur rujukan plus hak & kewajiban sebagai pasien. Artikel ini bagus karena menaikan isu vital ketimpangan layanan kesehatan di perifer, namun sayangnya menitikberatkan permasalahan bukan ke akarnya. Semangat nomor satu, Puskesmas Rampi. I stand with you guys. Salam dari UK

    quoto
  • user by ADMIN ACTANEWS

    Terima kasih atas tanggapan yang telah disampaikan. Kami menghargai pengakuan atas kritik yang kami berikan dan mohon maaf jika ada ketidaknyamanan. Kami memahami bahwa tim medis menghadapi banyak tantangan dan kami menghormati upaya yang telah dilakukan. Namun, harapan kami adalah agar pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan lebih lanjut, terutama dalam hal respons terhadap kebutuhan masyarakat. Kami juga setuju bahwa pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan lokal sangat penting. Dengan kolaborasi yang baik antara puskesmas dan masyarakat, kami yakin pelayanan kesehatan di Kecamatan Rampi dapat diperbaiki. Mari kita terus berdialog demi kebaikan bersama.

    quoto
  • user by ADMIN ACTANEWS

    Terima kasih atas informasi yang telah disampaikan. Saya sangat menghargai kepedulian kalian terhadap masalah ini. Pelayanan kesehatan yang baik adalah hak semua masyarakat, dan situasi ini jelas perlu perhatian serius. Mari kita dorong pihak berwenang untuk segera melakukan evaluasi dan memperbaiki sistem agar kejadian serupa tidak terulang. Suara masyarakat sangat penting dalam menciptakan perubahan.

    quoto

Harap Terima Untuk Performa Informasi Lebih Baik