Mahasiswa KKN IAIN Palopo Posko 84 Sukses Gelar Senitasi Lingkungan Berbasis Greenery Di Desa Wiwitan Timur
LAMASI, ACTANEWS.CO.ID - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 84 Institut Agama Islam Negeri Palopo berhasil menyelenggarakan program sanitasi lingkungan berbasis greenery di Desa Wiwitan Timur, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (5/10/2024).
Program yang digagas oleh mahasiswa KKN ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan tanaman.
Ada beberapa kegiatan dalam program sanitasi lingkungan ini yaitu seperti pembukaan lahan pertanian sayur, penanaman bunga, dan sosialisasi mengenai pentingnya sanitasi lingkungan.
Dari rangkaian kegiatan ini, Abu Rizal selaku Ketua KKN IAIN Palopo Posko 84 mengungkapkan bahwa Program sanitasi lingkungan berbasis greenery ini merupakan salah satu upaya mahasiswa KKN untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Desa Wiwitan Timur.
"Kami berharap program ini dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat di desa ini," harapnya.
Menurutnya, program ini telah mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Wiwitan Timur.
Sementara itu, Kepala Desa Wiwitan Timur, Tumijo menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa KKN atas terselenggaranya program ini.
"Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami, terutama dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan," ujarnya.
Untuk diketahui, Program sanitasi lingkungan berbasis greenery ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa KKN dalam membangun masyarakat, khususnya dalam bidang lingkungan hidup. Program tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. (RA)
Leave a Reply
Cancel ReplyBerita Terkait
Berita Populer
VOTE UNTUK KAMI
Apakah anda menyukai actanews ???
Berita Baru
Dapatkan Berita Terbaru
Berlangganan buletin kami untuk mendapatkan berita terkini dan pembaruan eksklusif.
Kategori Teratas
-
Kota Palopo
42
-
SULSEL
24
-
Luwu
19
-
Luwu Utara
14
Komentar Terbaru
-
by Anonymous
Dari cara tulis artikel ini aja udah nyudutin org puskesmasnya, seakan-akan nakes puskesmas yg kerjanya ngga becus. Jelas-jelas dari penjelasan si mbak di atas nakesnya udah sesuai SOP. Kalo mau nulis, tambahin lah kritik pemerintah 1 puskes megang banyak desa, fasilitas sarpras ngga memadai. Selain itu, kalau masih ada keluarga pasien nolak rujuk tapi ngga mau ttd informed consent, artinya BPJS pun kurang terkait edukasi ke pemegang premi tentang alur rujukan plus hak & kewajiban sebagai pasien. Artikel ini bagus karena menaikan isu vital ketimpangan layanan kesehatan di perifer, namun sayangnya menitikberatkan permasalahan bukan ke akarnya. Semangat nomor satu, Puskesmas Rampi. I stand with you guys. Salam dari UK
-
by ADMIN ACTANEWS
Terima kasih atas tanggapan yang telah disampaikan. Kami menghargai pengakuan atas kritik yang kami berikan dan mohon maaf jika ada ketidaknyamanan. Kami memahami bahwa tim medis menghadapi banyak tantangan dan kami menghormati upaya yang telah dilakukan. Namun, harapan kami adalah agar pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan lebih lanjut, terutama dalam hal respons terhadap kebutuhan masyarakat. Kami juga setuju bahwa pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan lokal sangat penting. Dengan kolaborasi yang baik antara puskesmas dan masyarakat, kami yakin pelayanan kesehatan di Kecamatan Rampi dapat diperbaiki. Mari kita terus berdialog demi kebaikan bersama.
-
by ADMIN ACTANEWS
Terima kasih atas informasi yang telah disampaikan. Saya sangat menghargai kepedulian kalian terhadap masalah ini. Pelayanan kesehatan yang baik adalah hak semua masyarakat, dan situasi ini jelas perlu perhatian serius. Mari kita dorong pihak berwenang untuk segera melakukan evaluasi dan memperbaiki sistem agar kejadian serupa tidak terulang. Suara masyarakat sangat penting dalam menciptakan perubahan.