Diduga Lempu Dihilangkan, Kanwil Kemenag Sulsel Dipertanyakan

MAKASSAR, ACTANEWS.CO.ID - Beredar kabar melalui pesan Whatsapp berantai, imbauan diduga dari Kakanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid, untuk tidak lagi menggunakan brand proyek LEMPU di internal instansinya.

Pesan tersebut berbunyi 'Sesuai petunjuk Kakanwil, bahwa sehubungan dengan selesainya pengabdian mantan Kakanwil Almarhum HM Tonang, maka penggunaan logo LEMPU yang merupakan brand proyek perubahan almarhum, dinyatakan tidak digunakan lagi bagi desain produksi publikasi Kemenag Sulsel termasuk  pada template media sosial resmi Kemenag Sulsel.'

Lanjut pesan itu, 'Imbauan di atas tidak berlaku bagi yang sudah terlanjur tercetak atau terpasang. Atas perhatian dan kerjasamanya, dihaturkan terima kasih.'

Terkait hal itu, sejumlah pihak mempertanyakan kebijakan tersebut. Seperti dikatakan JN, nara sumber media ini.

"Yang pertama, perlu diklarifikasi apa betul itu dari Pak Kanwil. Jangan sampai hanya mengatasnamakannya. Kalau toh betul baiknya disampaikan melalui persuratan resmi," bukanya.

Ia melanjutkan, "Lalu yang kedua, program Lempu ini kan bagus karena diapresiasi oleh Kemenag pusat. Dan tentu disusun dengan perencanaan yang matang sebelumnya, dikerjakan secara kolektif."

Sebelumnya diberitakan, program Lempu tersebut diapresiasi dan mendapat dukungan dari Sekjend Kemenag RI, Ali Ramdani. Ia bahkan melaunchingnya secara resmi via daring, yang saat itu berlangsung di Ballroom Barru Novotel Makassar Grand Shayla, pada (30/10/2024) silam.

Menurut Ali Ramdani, proyek perubahan Lempu (Toleran, Moderat, Adaptif, dan Unggul), merupakan upaya mengangkat kearifan lokal menjadi salah satu citra hidup di dalam kehidupan bermasyarakat. (RA)