Belopa, actanews.co.id - Selasa 07/05/24 RSU Siti Madyang kunjungi sejumlah wilayah korban banjir di Kabupaten Luwu.
Dalam kunjungan tersebut RSU St Madyang juga memberikan sejumlah donasi seperti obat-obatan, vitamin, perlengkapan bayi serta sembako.
Harda selaku kordinator tim Satgas tanggap bencana alam yang dibentuk RSU St Masyang mengungkapkan bahwa agenda tersebut dipersiapkan sejak 2 hari lalu.
"Sebelumnya Kami telah mengutus tim untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat serta melakukan mitigasi terhadap wilayah yang benar-benar terisolir atau terdampak. Sembari melakukan pendataan terkait apa yang menjadi kebutuhan pokok dan urgen," bukanya.
Ia melanjutkan, "Alhamdulillah akhirnya hari ini Kami dan tim memutuskan untuk mendatangi lalu mendistribusikan langsung donasi ke sejumlah warga yang terdampak langsung. Seperti Suli pantai, Keli, dan Bone Lemo."
Sementara itu, dokter Nasaruddin Nawir selaku Ketua Yayasan saat dikonfirmasi via whatsaap mengatakan bahwa St Madyang sebagai salah satu RS yang ada di Luwu Raya akan tetap pada orientasi sosial. Jadi apapun kondisinya RSU ini harus terus hadir di tengah-tengah masyarakat.
"Apalagi jika situasi demikian.ini panggilan kemanusiaan," tegasnya.
Lanjut Aswin Sakke, selaku kordinator relawan gabungan Forum Pecinta Alam (Forpa) mengapresiasi serta berterima kasih kepada tim dari RS St Madyang yang sejak awal membangun komunikasi terkait kondisi serta kebutuhan pokok warga yang terisolir banjir.
"Kordinasi itu penting agar distribusi bantuan dari semua pihak itu dapat merata," terang Aswin. (RA)
Leave a Reply
Cancel ReplyBerita Terkait
Berita Populer
VOTE UNTUK KAMI
Apakah anda menyukai actanews ???
Berita Baru
Dapatkan Berita Terbaru
Berlangganan buletin kami untuk mendapatkan berita terkini dan pembaruan eksklusif.
Kategori Teratas
-
Kota Palopo
31
-
SULSEL
23
-
Luwu
17
-
Daerah
13
Komentar Terbaru
-
by Anonymous
Dari cara tulis artikel ini aja udah nyudutin org puskesmasnya, seakan-akan nakes puskesmas yg kerjanya ngga becus. Jelas-jelas dari penjelasan si mbak di atas nakesnya udah sesuai SOP. Kalo mau nulis, tambahin lah kritik pemerintah 1 puskes megang banyak desa, fasilitas sarpras ngga memadai. Selain itu, kalau masih ada keluarga pasien nolak rujuk tapi ngga mau ttd informed consent, artinya BPJS pun kurang terkait edukasi ke pemegang premi tentang alur rujukan plus hak & kewajiban sebagai pasien. Artikel ini bagus karena menaikan isu vital ketimpangan layanan kesehatan di perifer, namun sayangnya menitikberatkan permasalahan bukan ke akarnya. Semangat nomor satu, Puskesmas Rampi. I stand with you guys. Salam dari UK
-
by ADMIN ACTANEWS
Terima kasih atas tanggapan yang telah disampaikan. Kami menghargai pengakuan atas kritik yang kami berikan dan mohon maaf jika ada ketidaknyamanan. Kami memahami bahwa tim medis menghadapi banyak tantangan dan kami menghormati upaya yang telah dilakukan. Namun, harapan kami adalah agar pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan lebih lanjut, terutama dalam hal respons terhadap kebutuhan masyarakat. Kami juga setuju bahwa pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan lokal sangat penting. Dengan kolaborasi yang baik antara puskesmas dan masyarakat, kami yakin pelayanan kesehatan di Kecamatan Rampi dapat diperbaiki. Mari kita terus berdialog demi kebaikan bersama.
-
by ADMIN ACTANEWS
Terima kasih atas informasi yang telah disampaikan. Saya sangat menghargai kepedulian kalian terhadap masalah ini. Pelayanan kesehatan yang baik adalah hak semua masyarakat, dan situasi ini jelas perlu perhatian serius. Mari kita dorong pihak berwenang untuk segera melakukan evaluasi dan memperbaiki sistem agar kejadian serupa tidak terulang. Suara masyarakat sangat penting dalam menciptakan perubahan.