Lakukan Aksi di Depan Polda Sulsel, LMND Beberkan Dugaan Suap & Skandal Moral di Polres Palopo

|

64 Views

MAKASSAR, ACTANEWS.CO.ID – Puluhan kader Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Sulawesi Selatan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan Markas Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan. Aksi ini digelar sebagai bentuk kemarahan rakyat terhadap bobroknya moral dan integritas aparat penegak hukum di Polres Palopo.

Dalam aksi yang berlangsung panas itu, massa LMND membentangkan spanduk bertuliskan “COPOT KAPOLRES PALOPO! PALOPO TIDAK BUTUH PEMIMPIN POLISI SEPERTI DIA” sambil membakar semangat perlawanan dengan orasi lantang dan nyanyian perjuangan.

Ketua LMND Sulsel, Adri Fadli, dalam orasinya menyatakan bahwa Polres Palopo di bawah kepemimpinan Kapolres saat ini telah keluar dari koridor profesionalitas dan moralitas kepolisian.

“Kami sudah muak melihat perilaku aparat Polres Palopo! Di bawah kepemimpinan Kapolres sekarang, terlalu banyak penyimpangan dan praktik kotor yang seolah dibiarkan. Ada polisi yang menerima suap, ada yang memfasilitasi zina di asrama! Di mana wibawa institusi Polri?,” tegas Adri dengan suara bergetar penuh amarah.

Diketahui, LMND Beberkan Dugaan “Jatah Preman” Polisi dari Mafia BBM

LMND Sulsel mengungkapkan adanya tiga oknum polisi Polres Palopo yang diduga kuat menerima setoran bulanan dari para mafia BBM ilegal di wilayah Palopo dan sekitarnya.
Menurut data yang dihimpun LMND:
• Oknum berinisial “L” diduga memungut Rp25 juta per bulan dari para pemilik tangki BBM ilegal.
• Oknum berinisial “FR” dan “W” masing-masing menerima Rp10 juta per bulan dari para pemilik gudang penampungan BBM subsidi yang diselewengkan.

“Ini bukan gosip jalanan. Kami punya sumber dan bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Ini adalah suap terstruktur dan sistematis yang melibatkan aparat berseragam,” ujar Adri.

Aib di Asrama Polisi: Oknum Diduga Fasilitasi Perzinaan

Tak hanya praktik suap, LMND juga menyoroti adanya oknum polisi berinisial “I” yang memfasilitasi praktik perzinaan di asrama polisi Polres Palopo.

Tindakan ini, menurut LMND, bukan hanya melanggar kode etik profesi Polri, tapi juga tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 284 KUHP tentang perzinaan.

“Bagaimana mungkin aparat yang seharusnya menjadi pelindung justru melanggar norma hukum dan agama di lingkungan tempat tinggalnya sendiri? Ini pelecehan terhadap nilai moral dan kehormatan Polri!,” tegas Adri Fadli.

LMND Sulsel Layangkan Tuntutan Tegas

Melalui aksi di depan Polda Sulsel, LMND Sulsel menuntut langkah nyata dari Kapolda Sulsel untuk menindak tegas para pelaku dan mencopot Kapolres Palopo tanpa kompromi.

Berikut tuntutan resmi LMND Sulawesi Selatan:
1. Copot Kapolres Kota Palopo beserta jajarannya karena gagal menegakkan integritas dan disiplin di tubuh Polres Palopo.
2. Tindak tegas dan proses hukum oknum polisi Polres Palopo yang menerima suap rutin sebesar Rp10–25 juta per bulan dari mafia BBM ilegal.
3. Tangkap oknum polisi berinisial “I” yang diduga memfasilitasi perzinaan di asrama polisi, sesuai Pasal 284 KUHP dan kode etik Polri.
4. Tangkap para pelaku pemilik tangki BBM bersubsidi ilegal, sesuai Pasal 55 dan 56 UU No. 22 Tahun 2001 tentang Migas jo. Pasal 40 angka 9 UU No. 6 Tahun 2023 (Cipta Kerja), dengan ancaman penjara 6 tahun dan denda hingga Rp60 miliar.
5. Tertibkan transportir tangki BBM berkedok industri yang bebas beroperasi di wilayah Sulawesi Selatan.
6. Usut tuntas biaya koordinasi dan “setoran” antara mafia BBM dan oknum kepolisian di berbagai Polres di Sulsel.

Penutup

LMND Sulsel menegaskan bahwa jika Polda Sulsel tidak segera menindaklanjuti tuntutan ini, maka gelombang aksi akan terus membesar dan meluas. (RA)

Gladys Nabila Avatar

Artikel Menarik Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *