ACTANEWS.CO.ID – OPINI, Dalam era globalisasi dan keterbukaan informasi saat ini, media memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk tatanan sosial yang beradab, demokratis, dan inklusif. Media tidak hanya berfungsi sebagai sarana penyebaran informasi, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang mampu menumbuhkan kesadaran kritis masyarakat. Gagasan masyarakat madani atau civil society merujuk pada suatu tatanan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, partisipasi, dan tanggung jawab sosial. Dalam konteks tersebut, media memegang tanggung jawab moral dan sosial untuk membangun kesadaran publik yang berorientasi pada nilai-nilai kemadanan.
Media sebagai Sarana Edukasi Publik
Media berperan penting dalam membentuk pola pikir dan perilaku masyarakat melalui fungsi edukatifnya. Melalui pemberitaan, program televisi, media daring, dan media sosial, masyarakat dapat memperoleh wawasan mengenai isu-isu sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Fungsi edukatif ini menjadi fondasi penting dalam membangun masyarakat yang cerdas dan kritis terhadap realitas sosial. Sebagaimana dikemukakan oleh McQuail (2010), media massa memiliki fungsi utama untuk mendidik publik agar mampu memahami peristiwa dan fenomena sosial secara objektif. Dalam konteks masyarakat madani, edukasi publik yang dilakukan media harus diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara serta pentingnya toleransi dan keberagaman.
Media sebagai Wadah Partisipasi dan Demokrasi
Salah satu ciri masyarakat madani adalah keterlibatan aktif warga dalam proses sosial dan politik. Media berfungsi sebagai ruang publik (public sphere) yang memungkinkan masyarakat menyalurkan aspirasi, opini, dan kritik terhadap kebijakan publik. Konsep ruang publik ini sejalan dengan pemikiran Jürgen Habermas (1989) yang menekankan pentingnya komunikasi rasional dan dialogis antara negara, masyarakat, dan media. Melalui media, masyarakat dapat mengawasi jalannya pemerintahan dan menuntut transparansi, sehingga tercipta tata kelola yang demokratis dan akuntabel.
Media sebagai Pengawal Moral dan Nilai Sosial
Selain sebagai sarana informasi dan partisipasi, media juga memiliki peran etis sebagai penjaga moral publik. Media yang beretika dan berintegritas akan mendorong masyarakat menuju tatanan sosial yang adil dan beradab. Dalam membangun masyarakat madani, media diharapkan menampilkan konten yang mendidik, tidak provokatif, serta menghormati nilai-nilai keagamaan dan budaya. Pengawasan terhadap isu-isu seperti korupsi, kekerasan, diskriminasi, dan pelanggaran hak asasi manusia merupakan bentuk kontribusi nyata media dalam memperkuat nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.
Tantangan Media dalam Mewujudkan Masyarakat Madani
Namun, peran ideal tersebut tidak lepas dari berbagai tantangan. Komersialisasi media, penyebaran berita bohong (hoaks), dan bias pemberitaan sering kali mengaburkan fungsi media sebagai agen pencerahan. Dalam era digital, media sosial sering dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu yang justru memperlebar polarisasi sosial. Oleh karena itu, profesionalisme jurnalis, literasi media masyarakat, dan regulasi pemerintah yang adil sangat diperlukan agar media dapat berfungsi sesuai dengan etika publik dan nilai-nilai kemadanan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, media memegang peran fundamental dalam membangun masyarakat madani yang demokratis, inklusif, dan berkeadaban. Melalui fungsi edukatif, partisipatif, dan etisnya, media dapat menjadi sarana efektif dalam menumbuhkan kesadaran sosial, memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, serta mendorong terciptanya keadilan sosial. Namun, agar peran tersebut dapat diwujudkan secara optimal, media harus beroperasi berdasarkan prinsip kebenaran, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. Dengan demikian, media tidak hanya menjadi cermin realitas, tetapi juga menjadi motor penggerak bagi terwujudnya masyarakat madani yang beradab dan bermartabat. (RA)
Leave a Reply