Dorong Edupreneurship Bagi Siswa Berkebutuhan Khusus Melalui Beternak Ayam Kampung

|

28 Views

POSO, ACTANEWS.CO.ID – Sebagai upaya memperkuat keterampilan wirausaha bagi siswa berkebutuhan khusus, pada tanggal 6–7 Oktober 2025, telah dilaksanakan Bimbingan Teknis (BIMTEK) yang bekerja sama dengan BUMDES Katundana, Desa Bancae, Kabupaten Poso, serta Gallus Domesticus Farm – Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini mengangkat tema “Edupreneurship melalui Metode Beternak Ayam Kampung untuk Mendukung Siswa Berkebutuhan Khusus di Sulawesi Tengah”, dan menghadirkan narasumber berkompeten yakni Andi Muhammad Hasrum, S.Sos selaku praktisi peternak ayam kampung sekaligus owner dari peternakan ayam kampung Gallus Domesticus Farm-yang membekali peserta dengan pengetahuan teknis dan manajerial dalam beternak ayam kampung, mulai dari pemilihan bibit unggul, perawatan harian, pemberian pakan bergizi, hingga strategi pemasaran hasil ternak.

Metode yang digunakan bersifat praktis dan partisipatif, memungkinkan siswa berkebutuhan khusus untuk langsung terlibat dalam setiap proses.

Kepala Desa Bancae menyatakan, program ini menjadi terobosan positif dalam memberdayakan potensi ekonomi lokal sekaligus meningkatkan keterampilan siswa berkebutuhan khusus.

“Kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga menanamkan semangat kewirausahaan sejak dini bagi anak-anak kami,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan dosen dari prodi pendidikan khusus, Universitas Negeri Makassar, Nur Wulandani, S.Pd, M.Pd., menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah desa, dan sektor swasta. Mereka berharap program ini dapat menjadi model pengembangan edupreneurship bagi siswa berkebutuhan khusus di seluruh Sulawesi Tengah, sekaligus memperkuat jaringan pemasaran hasil ternak lokal.

Pada kegiatan BIMTEK ini, para peserta menyambut antusias program ini. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung, sehingga kemampuan mereka dalam beternak ayam kampung meningkat secara signifikan. Harapannya, kegiatan ini dapat membuka peluang usaha yang mandiri dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan keterampilan sosial dan produktivitas siswa berkebutuhan khusus.

BIMTEK yang dilaksanakan selama dua hari ini menjadi bukti nyata bahwa pengembangan edupreneurship dapat diintegrasikan dengan metode pendidikan inklusif, memberikan pengalaman belajar yang bermanfaat, dan mendorong kemandirian ekonomi sejak usia sekolah.

Untuk diketahui, dengan keberhasilan program ini, diharapkan semakin banyak desa, lembaga pendidikan, dan pelaku usaha di Sulawesi Tengah yang terinspirasi untuk mengembangkan model serupa, memberdayakan siswa berkebutuhan khusus melalui kegiatan produktif yang relevan dengan kebutuhan lokal. (GG)

Gladys Nabila Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *