Rayakan Ulang Tahun ke-10, Google Ubah Logo Play Store

Doc Gambar : Logo Play Store Ulang Tahun KE-10

Rayakan Ulang Tahun ke-10, Google Ubah Logo Play Store

Google merayakan ulang tahun ke-10 Play Store dengan mengubah logo toko aplikasi tersebut.

PALOPO, ACTANEWS.CO.ID - Play Store genap berusia 10 tahun, dan Google berkomitmen untuk merayakan peristiwa ini. Selain logo baru yang selaras dengan estetika usungan perusahaan teknologi tersebut saat ini, Google juga menggelar program promosi.

Mengutip Engadget, program promosi yang akan dihelat mulai tanggal 25 Juli ini menawarkan Play Points 10 kali lebih banyak dibandingkan dengan hari biasa, untuk anggota program yang melakukan pembelian.

Sebagai pengingat, Google meluncurkan Play Store pada tahun 2012 lalu, untuk menyatukan seluruh toko online miliknya pada era tersebut di bawah naungan payung tunggal, termasuk Android Market untuk aplikasi, ebook, musik dan video.

Pengguna dapat secara efektif membeli berbagai hal yang ditawarkan Google melalui satu situs atau beberapa aplikasi. Selama beberapa saat, pengguna juga dapat berbelanja kios koran digital dan produk hardware seperti perangkat Nexus dan Chromebook.

Layanan ini secara mengejutkan menjadi populer akibat peran penting yang diembannya untuk Android, dengan lebih dari 2,5 miliar orang menggunakan toko online ini setiap bulan di 190 negara di seluruh dunia.

Selebrasi ini juga dilakukan untuk merayakan evolusi yang dialami oleh layanan ini. Google mengubah lencana Play Newsstand menjadi Google News pada tahun 2018 lalu, dan menghentikan Play Music pada tahun 2020, karena bertransisi ke YouTube Music.

Pada tahun 2022 ini, Google menghilangkan bagian Movies & TV dan memindahkan kontennya ke aplikasi TV. Play Store masih utuh, tetapi jauh lebih fokus daripada satu dekade lalu. Sementara itu, Play Store juga telah menghadapi sejumlah kontroversi.

Sistem anti-malware Play Protect dan daftar keamanan data telah membuat toko aplikasi Google lebih dipercaya dibandingkan masa awal kemunculannya, namun masih terdapat beberapa contoh aplikasi tidak terpercaya yang mampu menghindari sistem penyaringan Google.

Selain itu, Google juga mendapatkan kritik terkait dengan kebijakan yang diterapkannya di Play Store. Kreator Fortnite Epic Games dan lainnya menuduh Google menghambat mereka dalam menggunakan sistem pembayaran pihak ketiga, bahkan menghalangi kesepakatan produsen.

Google bahkan memperketat kebijakannya pada bulan Juni lalu, mengharuskan pemilik aplikasi untuk menggunakan sistem penagihan Play Store. Sebagian wilayah Uni Eropa membalikkan pendekatan tersebut dengan legislasi yang membutuhkan akses ke platform pembayaran pihak ketiga, dan regulator lain dilaporkan juga menuntut perubahan serupa. (AS)