Ketua Dekranasda Promosikan Batik Luwu Di Inacraft 2022

Doc Gambar : Pameran The 22nd Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) di Jakarta Convention Center (JCC).

Ketua Dekranasda Promosikan Batik Luwu Di Inacraft 2022

LUWU, ACTANEWS.CO.ID -Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Luwu, Dr. H. Hayarna Basmin, M.Si, dengan ramah menyambut setiap pengunjung pada pameran The 22nd Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) di Jakarta Convention Center (JCC).

Dalam pameran tersebut, Hayarna menjelaskan dengan rinci setiap produk yang terpajang pada stand pameran Dekranasda Kabupaten Luwu kepada setiap pengunjung, salah satunya kepada Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Sulawesi Selatan, Hj. Ainun Jariah yang juga membeli beberapa produk.

"Kami punya lima motif batik. Ada motif Batara Guru, Sawerigading, I We Cudai, I Lagaligo, dan Sumpurusiang. Setiap motif ada enam pilihan warna," ucap Hayarna.

Tertarik dengan motif-motif batik Luwu, Ketua IWAPI Sulawesi Selatan pun membeli beberapa kain batik Luwu dan berencana akan menggunakan batik Luwu untuk digunakan sebagai seragam anggota IWAPI.

"Nanti kita buat untuk seragam IWAPI Sulsel. Keren batiknya semoga laris manis. Mari kita saling support bersama-sama," ungkap Ainun.

Untuk diketahui, Batik motif Batara Guru, mengandung makna kemakmuran sebagaimana tujuan Batara Guru diturunkan kebumi untuk memakmurkan manusia di bumi, motif Sawerigading bermakna sebagai sosok petualang dengan karakter mengembangkan diri dan berpikir untuk kemajuan tanah kelahirannya, motif We Cudai bermakna sebagai karakter seorang ibu yang melindungi, meneduhkan dan menunjukkan keanggunan, motif I La Galigo bermakna sebagai sosok tokoh dengan kepribadian pelopor, pemimpin, pekerja keras dan mandiri, corak batik ini melambangkan ilmu pengetahuan dengan tambahan corak bunga yang bermakna tumbuh dan berkembanglah yang terakhir, adalah motif Simpurusiang, motif yang terinspirasi dari Pajung Luwu atau Datu Luwu pada periode Lontara. Motif ini menggambarkan kekuasaan Pajung Luwu di 8 penjuru mata angin yang di patuhi dan ditaati rakyatnya. (FT)